AKHLAK: Nilai Inti yang Mendorong Kinerja BUMN dan Potensial bagi Perusahaan Swasta

AKHLAK, sebuah akronim yang kini menjadi populer di kalangan BUMN, merangkum nilai-nilai inti yang menjadi landasan operasional dan kinerja perusahaan. Meskipun AKHLAK seringkali dikaitkan dengan terminologi Islam yang merujuk pada moral dan etika, dalam konteks ini, AKHLAK merupakan akronim dari enam Nilai Inti yang berarti Amanah, Kompetensi, Harmoni, Loyalitas, Adaptif, dan Kolaborasi. Nilai inti ini  bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi ketika diterapkan dan dipraktikkan, membentuk budaya kerja yang positif dan produktif, yang seharusnya berkontribusi terhadap kinerja dan pertumbuhan Perusahaan. 

Amanah, yang berarti kepercayaan dan tanggung jawab, menjadi dasar dalam menjalankan tugas dan fungsi. Ini menciptakan lingkungan kerja yang berintegritas, di mana setiap individu bertanggung jawab atas tugas dan fungsi mereka. 

Kompetensi, atau kemampuan dan keahlian, menjadi penentu dalam mencapai tujuan dan target perusahaan. Ini mendorong peningkatan kualitas kerja dan produktivitas, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap kinerja perusahaan. 

Harmoni, atau kerjasama dan keselarasan, memastikan bahwa setiap individu dan departemen bekerja secara efisien dan efektif. Ini menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, di mana setiap individu dan departemen dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 

Loyalitas, atau kesetiaan dan dedikasi, memastikan bahwa setiap individu berkomitmen terhadap misi dan visi perusahaan. Ini menciptakan ikatan yang kuat antara individu dan perusahaan, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap retensi karyawan dan kinerja perusahaan. 

Adaptif, atau kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, memastikan bahwa perusahaan tetap relevan dan kompetitif. Ini mendorong inovasi dan fleksibilitas, yang penting dalam lingkungan bisnis yang dinamis dan kompetitif. 

Dan terakhir, Kolaborasi, atau kerjasama dan sinergi, memastikan bahwa setiap individu dan departemen bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Ini menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif, di mana setiap individu dan departemen dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan. 

Interaksi antara AKHLAK dan kinerja organisasi tidak bisa dipandang sebelah mata. Interaksi antara sifat-sifat pembentuk AKHLAK ini menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap kinerja perusahaan. Studi telah menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan nilai-nilai ini cenderung memiliki kinerja yang lebih baik. Misalnya, penelitian oleh Luthans dan Avolio (2009) menunjukkan bahwa organisasi yang menerapkan nilai-nilai seperti Amanah dan Loyalitas cenderung memiliki karyawan yang lebih berkomitmen dan produktif. Sementara itu, penelitian oleh Schneider dan Barbera (2014) menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan nilai-nilai seperti Adaptif dan Kolaborasi cenderung lebih inovatif dan kompetitif. 

Dalam forum Indonesia HR Summit yang baru saja diadakan di Bali pada tanggal 20 Juni, kami mempresentasikan bagaimana nilai-nilai AKHLAK dapat didekoding dan diukur secara individual. Melalui serangkaian proses, AKHLAK dan 18 perilaku pendukung utama,  dapat diturunkan lebih lanjut, menjadi 70-90 sifat-sifat dalam 3 kategori: sifat utama yang dibutuhkan, sifat-sifat yang tidak boleh dimiliki, dan sifat-sifat yang membantu. Dengan memahami interaksi perilaku ini, maka didapatkan nilai referensi bagi masing-masing akronim ini, dan memotret sejauh mana Nilai AKHLAK ini sudah melekat menjadi DNA bagi setiap karyawan di perusahaan 

Dengan memahami dan menerapkan AKHLAK dengan cara yang tepat, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, meningkatkan kinerja, dan pada akhirnya, mencapai tujuan dan visi mereka. . Meski demikian, AKHLAK sebaiknya tidak digunakan sebagai alat penilaian kesesuaian posisi kerja atau promosi, ataupun sebagai model pengukuran kompetensi bagi pencari kerja. AKHLAK lebih tepat dilihat sebagai alat refleksi diri yang penting. Melalui AKHLAK, individu dapat memahami peran mereka dalam menciptakan kebaikan bersama dan memastikan proses pelatihan atau pengayaan intelektual yang tepat guna 

Menarik untuk dicermati bahwa AKHLAK bukan hanya relevan bagi BUMN. Nilai-nilai ini juga bisa menjadi kandidat utama bagi perusahaan swasta atau startup. Dalam era globalisasi dan digitalisasi ini, perusahaan perlu memiliki nilai inti yang kuat untuk memandu kinerja operasional mereka. AKHLAK, dengan prinsip-universalitasnya bisa menjadi pilihan yang tepat. 

Dengan demikian, AKHLAK bukan hanya sekedar akronim, tetapi merupakan nilai inti yang mendorong kinerja dan pertumbuhan. Baik bagi BUMN, perusahaan swasta, atau startup, AKHLAK menjadi nilai inti yang penting dan relevan. Melalui penerapan AKHLAK, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, produktif, dan inovatif, yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap kinerja dan pertumbuhan mereka. 

========================================= 

Satya Heragandhi, berpengalaman dengan lebih dari dua dekade di pucuk pimpinan berbagai perusahan, memiliki keahlian mendalam dalam mengelola dan menginspirasi perilaku karyawan untuk mencapai keberhasilan. Saat ini, sebagai CEO Harrison Assessments Indonesia, Satya memimpin dalam penggunaan alat prediktif untuk identifikasi dan pengembangan talenta. Kredensial dan pengalamannya yang solid memberikan landasan kuat untuk menjelaskan AKHLAK sebagai nilai inti penting bagi organisasi Swasta ataupun BUMN/BUMD.  

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *