Teknologi Kepemimpinan Paradoks
Apakah sifat-sifat kuat benar-benar merupakan kekuatan, atau sebaliknya, dapat berpotensi merugikan? Sebagian besar penilaian mengakui bahwa sifat-sifat kuat kadang-kadang dapat menjadi penghambat, namun hanya Paradox Technology yang mampu mengidentifikasi apakah sifat-sifat tersebut adalah kekuatan sejati atau penghambat.
Bagaimana Paradoks Bekerja
Setiap sifat dapat menjadi kekuatan atau penghambat, bergantung pada sejauh mana sifat tersebut seimbang dengan sifat lain yang tampaknya berlawanan (paradoks). Sebagai contoh, kejujuran dan kemampuan berdiplomasi yang seimbang dapat menjadi kekuatan saat berkomunikasi. Namun, ketidakseimbangan dalam sifat-sifat ini dapat menyebabkan perilaku yang kontraproduktif. ParadoxTechnology menganalisis spektrum potensi sifat kontraproduktif tanpa perlu pertanyaan negatif dalam kuesioner.
Mengapa Perubahan Sulit Dilakukan
Orang-orang yang tidak seimbang dalam paradoks cenderung memperburuk sifat yang menjadi kelemahan mereka. Dengan memahami keseimbangan dalam paradoks, mereka dapat mulai mengembangkan pendekatan komunikasi yang seimbang.
Inti dari Paradoks Harrison
Paradox Technology mengukur bagaimana karyawan mengelola 12 pasangan perilaku paradoks yang berhubungan dengan nilai inti penting. Ini mencakup nilai-nilai inti interpersonal, pencapaian, dan kepemimpinan.
Kepemimpinan Paradoksal
Semua paradoks Harrison terkait dengan kepemimpinan dan memiliki dampak besar pada budaya organisasi. Contohnya, kepercayaan diri yang seimbang dapat menjadi kekuatan pemimpin, sementara ketidakseimbangan dapat mengarah pada dogmatisme yang menghambat inovasi. Paradox Technology Harrison digunakan oleh organisasi di seluruh dunia sebagai cara terbaik untuk menentukan kemampuan kepemimpinan dan kinerja pekerjaan, menyediakan pemahaman yang dapat diandalkan tentang keseimbangan paradoks yang dapat menciptakan atau menghancurkan pemimpin.