Apa Itu Assessment

Apa Itu Assessment? Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Istilah assessment mungkin masih cukup asing untuk orang-orang. Khususnya bagi mereka yang belum pernah mengikuti proses rekrutmen kerja. Meski begitu, istilah ini sebenarnya diterapkan perusahaan ketika melakukan perekrutan karyawan baru. Lantas, apa itu assessment? Yuk, cari tahu selengkapnya di sini!

Apa itu Assessment?

Asesmen merupakan sebuah proses penting dalam berbagai bidang kehidupan. Di dunia kerja, asesmen digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan, menilai potensi calon karyawan, dan merancang program pengembangan. Selain itu, asesmen juga diterapkan dalam bidang kesehatan untuk menilai kondisi fisik dan mental pasien serta memberikan diagnosis yang tepat.

Tujuan utama dari asesmen adalah untuk mengumpulkan data yang akurat dan obyektif mengenai kemampuan, pengetahuan, sikap, atau kinerja individu. Data tersebut kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan individu, mengukur tingkat pencapaian tujuan, serta memberikan umpan balik dan rekomendasi yang berguna.

Proses asesmen melibatkan beberapa tahapan. Tahap persiapan meliputi penentuan tujuan asesmen, identifikasi kompetensi yang akan diukur, dan penyusunan instrumen asesmen yang sesuai. Instrumen asesmen dapat berupa tes, tugas proyek, observasi, wawancara, atau kombinasi dari beberapa metode tersebut.

Tahap pelaksanaan asesmen melibatkan pengumpulan data dengan menggunakan instrumen asesmen yang telah disiapkan. Penting untuk memastikan bahwa instrumen asesmen digunakan dengan cara yang benar dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan agar hasilnya dapat diandalkan dan valid.

Setelah data terkumpul, tahap analisis dan interpretasi hasil asesmen dilakukan. Hasil asesmen dapat disusun dalam bentuk laporan yang menyajikan informasi tentang pencapaian individu, kekuatan, dan kelemahan yang ditemukan. Laporan tersebut dapat menjadi dasar untuk mengambil keputusan, seperti memberikan umpan balik kepada siswa, menentukan program pengembangan yang tepat, atau menilai kinerja seseorang dalam konteks pekerjaan.

Setelah melihat pengertian apa itu assessment, kita perlu juga untuk memahami berbagai jenis Asesmen. Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau perkembangan individu, memberikan umpan balik, dan mengarahkan pembelajaran selanjutnya. Sedangkan asesmen sumatif dilakukan pada akhir suatu periode pembelajaran untuk menilai pencapaian akhir individu. Asesmen diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran individu atau kelompok dengan lebih spesifik.

Dalam konteks apa itu assessment dan tantangan terkait, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah adanya bias dalam asesmen, baik itu dalam penyusunan instrumen maupun dalam penilaian hasil asesmen. Kesulitan juga dapat muncul dalam menentukan instrumen asesmen yang valid dan reliabel serta dalam mengukur kompetensi yang kompleks dan beragam, terutama jika menyangkut variable yang bersifat kualitatif.

Etika juga merupakan aspek penting dalam asesmen. Perlindungan kerahasiaan data peserta, keadilan dalam pelaksanaan asesmen, penggunaan instrumen asesmen yang adil dan objektif, serta pemberian umpan balik yang konstruktif adalah prinsip-prinsip etis yang harus dijunjung tinggi dalam proses asesmen.

Seiring perkembangan teknologi, asesmen juga mengalami perubahan. Asesmen daring atau online semakin populer dengan memanfaatkan platform digital untuk pelaksanaannya. Meskipun memiliki keuntungan seperti fleksibilitas waktu dan ruang, asesmen daring juga memiliki tantangan tersendiri, seperti keamanan data dan perlunya pemantauan yang lebih cermat dalam proses pelaksanaannya sehingga didapatkan reliabilitas yang akurat.

Secara keseluruhan, apa itu assessment dapat dijawab, bahwa asesmen adalah alat yang penting untuk mengukur kemampuan dan pencapaian individu. Dengan menjalankan proses asesmen yang efektif dan mengedepankan prinsip-prinsip etis, hasil asesmen dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam pengembangan individu dan pengambilan keputusan yang tepat di berbagai bidang kehidupan.

2. Fungsi Asesmen

2.1 Asesmen Formatif

Asesmen formatif adalah fungsi  asesmen yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau perkembangan dan kemajuan individu, serta memberikan umpan balik yang berguna. Tujuan utama dari asesmen formatif adalah untuk membantu kandidat/karyawan dalam memperbaiki pemahaman dan kinerja mereka.

Contoh penggunaan asesmen formatif dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti tes singkat, pertanyaan lisan, tugas individu atau diskusi kelompok, atau pengamatan langsung oleh Perusahaan. Misalnya, setelah menjalani training, peserta dapat diberikan kuis singkat, untuk memeriksa pemahaman peserta secara berkala. Hasil dari asesmen formatif ini dapat memberikan informasi tentang potensi dan penerimaan karyawan dan membantu perusahaan dalam  mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.

2.2 Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif adalah fungsi  asesmen yang dilakukan pada akhir suatu periode program untuk menilai pencapaian akhir individu. Tujuan utama dari asesmen sumatif adalah untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang tingkat pencapaian kandidat dalam kurun waktu tertentu.

Contoh penggunaan asesmen sumatif antara lain adalah assessmen kenaikan posisi, ataupun asesmen untuk lelang jabatan. Asesmen sumatif ini cenderung lebih formal dan memiliki bobot nilai yang tinggi. Hasil dari asesmen sumatif ini digunakan untuk mengevaluasi tingkat kesiapan karyawan  secara menyeluruh, menentukan jenjang kepangkatan, atau sebagai acuan untuk mengukur pencapaian KPI.

2.3 Asesmen Diagnostik

Asesmen diagnostik adalah fungsi asesmen yang dilakukan sebelum atau pada awal pembelajaran untuk mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran individu dengan lebih spesifik. Tujuan utama dari asesmen diagnostik adalah untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan, atau kelemahan kandidat/pegawai sehingga dapat dirancang program training yang sesuai.

Contoh penggunaan asesmen diagnostik dapat dilakukan melalui tes awal, observasi, atau wawancara. Misalnya, perusahaan dapat menggunakan tes awal untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman karyawan sebelum memulai pekerjaan di posisi yang baru. Hasil dari asesmen diagnostik ini dapat memberikan informasi yang mendalam tentang kebutuhan dan tingkat kesiapan karyawan, sehingga perusahaan dapat menyusun program pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu sehingga lebih tepat sasaran.

3. Mengenal Assessment Lebih Lanjut

Setelah memahami apa itu assessment dan fungsinya, lantas apakah terdapat kategori asesmen yang perlu dibahas dan diperhatikan? Benar, assessment terdiri dari beberapa jenis. Berikut adalah ulasan lengkapnya:

3.1 Asesmen Kognitif

Asesmen kognitif digunakan untuk menilai kepandaian dan kecerdasan calon karyawan ketika melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Tujuan dari asesmen ini adalah untuk menguji kemampuan calon dalam menganalisis situasi dan menemukan solusi efektif ketika menghadapi masalah yang kompleks. Tes ini dapat meliputi soal-soal logika, penalaran, matematika, dan tes kompetensi verbal. Dengan menggunakan asesmen kognitif, perusahaan dapat menilai potensi intelektual calon karyawan dan menentukan kesesuaian mereka dengan posisi yang dibutuhkan.

3.2 Asesmen Fisik

Asesmen fisik dilakukan untuk menilai kemampuan fisik karyawan dalam menyelesaikan tugas pekerjaan. Meskipun tidak semua pekerjaan membutuhkan kekuatan fisik yang besar, namun ada beberapa posisi yang memerlukan kemampuan fisik tertentu. Contoh pekerjaan yang membutuhkan asesmen fisik adalah pekerja tambang, karyawan lapangan, gudang, pabrik, dan sebagainya. Melalui asesmen ini, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan memiliki kondisi fisik yang prima yang akan mempengaruhi kinerja dan hasil kerja mereka.

3.3 Asesmen Tulis

Asesmen tulis biasanya berbentuk soal-soal tertulis yang terkait dengan psikotes atau tes kompetensi dasar lainnya. Proses pengerjaan asesmen ini menggunakan waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk menguji kemampuan calon karyawan dalam mengekspresikan ide secara tertulis, kemampuan analisis, dan pemahaman terhadap informasi tertulis. Contoh asesmen tulis meliputi penulisan esai, menjawab pertanyaan terkait kasus, atau mengisi formulir tes tertulis. Hasil dari asesmen tulis ini memberikan gambaran kepada perusahaan mengenai kemampuan komunikasi dan pemikiran analitis calon karyawan.

3.4 Asesmen Keterampilan

Asesmen keterampilan digunakan untuk mengukur kemampuan calon karyawan dalam menyelesaikan tugas pekerjaan yang spesifik. Setiap individu memiliki potensi dan keterampilan unik dalam dirinya. Oleh karena itu, perusahaan perlu menggali dan mengidentifikasi keterampilan tersebut guna mengetahui pekerjaan mana yang sesuai untuk calon karyawan. Asesmen keterampilan dapat berupa tes praktik, simulasi tugas, atau penugasan proyek. Contoh asesmen keterampilan termasuk pengujian keterampilan komputer, keterampilan komunikasi, atau keterampilan teknis yang relevan dengan posisi yang dilamar. Melalui asesmen ini, perusahaan dapat menilai kemampuan kandidat dalam menjalankan tugas-tugas pekerjaan yang spesifik.

4. Sudah Mengenal Apa Itu Assessment?

Itulah penjelasan tentang apa itu assessment.

Sebagai rangkuman, Asesmen merupakan alat yang penting dalam mengukur kompetensi dan pencapaian tujuan, baik dalam konteks pendidikan, dunia kerja, maupun bidang kesehatan. Dengan menggunakan asesmen yang efektif, kita dapat memperoleh informasi yang akurat dan obyektif mengenai kemampuan individu, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang tepat.

Proses asesmen yang efektif melibatkan tahapan persiapan, pelaksanaan, dan analisis hasil asesmen. Dalam tahap persiapan, kita perlu menentukan tujuan asesmen, mengidentifikasi kompetensi yang akan diukur, serta menyusun instrumen asesmen yang sesuai. Selama tahap pelaksanaan, penting untuk mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen asesmen yang benar dan sesuai prosedur. Kemudian, hasil asesmen perlu dianalisis dan diinterpretasikan dengan seksama untuk menyusun laporan yang memberikan informasi yang berguna dan relevan.

Perkembangan teknologi juga telah mempengaruhi dunia asesmen. Dalam era digital, pemanfaatan teknologi telah membawa kemajuan dalam pelaksanaan asesmen. Asesmen daring atau online semakin populer, memungkinkan pelaksanaan asesmen yang lebih fleksibel dan efisien. Namun, perlu diakui bahwa terdapat tantangan seperti keamanan data dan pemantauan yang cermat dalam pelaksanaan asesmen daring.

Asesmen memberikan manfaat yang signifikan dalam berbagai bidang. Dalam pendidikan, asesmen membantu meningkatkan pemahaman siswa, mendorong motivasi belajar, dan mengukur pencapaian tujuan pembelajaran. Di dunia kerja, asesmen membantu dalam seleksi karyawan yang tepat, mengevaluasi kinerja, dan merancang program pengembangan. Namun, terdapat juga tantangan seperti bias dalam asesmen, kesulitan dalam menentukan instrumen yang valid dan reliabel, serta kesulitan mengukur kompetensi kompleks dan beragam.

Nah, jika membutuhkan tool untuk melakukan analisis prediktif demi mengembangkan dan mengarahkan talenta karyawan kamu. Maka, assessment tool online dari Harrisson Assessments akan menjadi solusi terbaik.

Lewat jaringan yang luas, Harrisson Assessments akan membantumu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan setiap karyawan. Yuk, gunakan tool dari Harrisson dan rekrut kandidat terbaik sekarang juga!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *