Salah satu cara untuk menyeleksi kandidat pelamar pekerjaan adalah dengan mengadakan tes asesmen atau assessment test. Biasanya, calon karyawan akan mengirim resume ke perusahaan. Tapi, kadang-kadang resume nggak cukup untuk menentukan kesiapan dan kualitas calon karyawan tersebut.
Nah, karena itu, untuk meningkatkan penilaian yang efektif, kamu bisa menerapkan strategi tes asesmen sebagai cara untuk mengenal kandidat lebih dalam. Soalnya, kalau kamu salah memilih calon karyawan, maka akan berdampak cukup vital bagi kelangsungan perusahaan. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.
Apa Itu Assessment Test?
Bagi kamu yang masih kurang familiar dengan tes asesmen, bisa membayangkannya sebagai tes yang terdiri dari beberapa jenis penilaian, seperti kognitif, kepribadian, integritas, dan lain sebagainya.
Tujuan dari pemberian tes tersebut kepada calon karyawan adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi kemampuan kandidat.
Perekrut akan memegang data dan informasi terkait calon karyawan dari hasil tes asesmen. Hasil tes ini bisa membantu perekrut memutuskan kesiapan dan kecocokan para kandidat karyawan untuk mengisi posisi kerja yang dipilih.
Assessment test yang tepat akan menguntungkan perusahaan karena berhasil meng-hiring karyawan baru yang punya kemampuan dan kualitas sesuai kriteria.
Manfaat Menggunakan Assessment Test
Penerapan tes asesmen bukan berarti tanpa alasan. Ada beberapa keunggulan yang akan kamu dapatkan dari tes tersebut sebagai pihak perekrut. Berikut adalah beberapa manfaat menggunakan tes asesmen.
1. Lebih Objektif Menilai Kandidat
Terkadang, saat menilai dokumen lamaran yang masuk, sebagian perekrut tidak bisa melakukan penilaian secara objektif. Lantaran, isi dokumen tidak terlalu menggambarkan potensi kandidat secara keseluruhan.
Maka dari itu, dengan menggunakan tes asesmen, penilaian kandidat bisa dilakukan secara objektif berdasarkan data yang ada. Jadi, kamu bisa menekan kecenderungan bias penilaian yang mengkhawatirkan.
2. Mendapatkan Karyawan yang Sesuai
Manfaat lainnya yang akan kamu dapatkan dengan menerapkan tes asesmen yaitu memperoleh karyawan yang sesuai. Sesuai di sini dalam artian kemampuan kerjanya cocok dengan posisi kerja yang dilamar.
Gak mudah untuk menemukan karyawan yang cocok dengan posisi kerjanya. Jadi, tes asesmen bisa membantu perusahaan untuk menemukan karyawan yang sesuai kriteria.
Jenis-Jenis Assessment Test
Kalau sudah mengetahui manfaat dari tes asesmen, berikutnya kamu perlu mengenali jenis-jenisnya. Setiap perusahaan bisa menerapkan jenis tes asesmen seperti penilaian kognitif, kepribadian, keterampilan, dan lain sebagainya.
1. Tes Kemampuan Kognitif
Assessment test yang satu ini berusaha mengukur bagaimana cara berpikir calon karyawan waktu memecahkan masalah dan belajar wawasan baru. Tes ini bisa membantu untuk melihat tingkat kekritisan kandidat dalam berpikir.
2. Tes Kepribadian
Sesuai dengan namanya, jenis tes ini punya tujuan untuk mengetahui bagaimana kepribadian calon karyawan dan relevansinya dengan pekerjaan.
Ada beberapa sifat tertentu yang sebaiknya dimiliki oleh seorang kandidat untuk posisi pekerjaan tertentu. Misalnya, punya kepribadian yang sabar dan ceria untuk posisi customer service.
3. Tes Keterampilan
Tes keterampilan berusaha menguji bagaimana pengetahuan dan skill kandidat untuk posisi kerja yang dilamar. Penting untuk tahu seberapa banyak kandidat menguasai wawasan terkait posisi pekerjaan.
Tertarik Mencoba Assessment Test?
Nah, itu tadi adalah pembahasan mengenai assessment test yang perlu kamu ketahui. Wow banget bukan? Kalau kamu tertarik menggunakan tes asesmen untuk melakukan penilaian terhadap kandidat yang masuk ke perusahaan, kamu bisa menggunakan Assessment tool Online dari Harrison Assessments.
Harrison Assessments adalah jasa perusahaan yang menyediakan alat asesmen untuk mendapatkan, mengembangkan, mengarahkan, dan melibatkan talenta.
Sudah banyak lho perusahaan kecil atau besar yang pakai alat asesmen dari Harrison. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, pakai tes asesmen untuk membantu perekrutan kandidat!