Bisa dapat kandidat yang berkualitas dan profesional pasti jadi harapan setiap Human Resource Department (HRD). Sayangnya, dalam praktik, menemukan kandidat kompeten itu nggak mudah. Karena itu, HRD butuh strategi rekrutmen yang tepat. Apa saja sih strateginya? Simak tulisan ini sampai habis, ya!
5 Strategi Rekrutmen yang Efektif
Membuat strategi yang efektif dan tepat sebenarnya nggak sulit, lho. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa kamu coba lakukan sebagai HRD:
1. Bangun Citra Perusahaan
Citra yang positif pasti bakal menarik banyak minat kandidat potensial untuk bekerja di perusahaan. Soalnya, setiap orang pasti mendambakan buat punya lingkungan kerja baik, budaya perusahaan positif, dan peluang pengembangan karir yang jelas.
Nah, saat membangun reputasi, penting bagi kamu buat menonjolkan misi, culture, dan value dari perusahaan. Kamu bisa lakukan branding lewat halaman karir di website resmi maupun media sosial yang kerap dijangkau generasi muda.
2. Buat Template Kandidat Ideal Perusahaan
Sebelum kamu mulai proses rekrutmen, coba cari tahu dulu soal kualitas yang paling kamu inginkan dalam diri kandidat. Kamu bisa mulai dengan berdiskusi bersama kepala divisi terkait atau menjabarkan berbagai keahlian, nilai, dan pencapaian yang kamu harapkan kandidat miliki.
Setelah itu, kamu bisa coba susun job description yang menarik. Nggak perlu kaku-kaku, coba gunakan saja bahasa kekinian yang biasanya gen Z sukai. Ini akan membuat perusahaan punya kesan santai dan menarik di mata kandidat. Tapi, usahakan agar deskripsinya tetap detail dan relevan, ya.
3. Passive Recruiting
Strategi rekrutmen passive recruiting cukup terkenal di masa pandemi Covid-19. Banyak perusahaan merekrut kandidat yang nggak sedang mencari pekerjaan, tapi punya potensi buat menerima tawaran kerja. Terutama kalau visi, misi, dan benefit yang ditawarkan sesuai sama mereka.
Kategori buat kandidat pasif yang disarankan adalah seseorang yang terbukti punya keterampilan yang perusahaan butuhkan. Mereka juga sedang bekerja atau nggak aktif buat cari pekerjaan, namun terbuka buat peluang baru.
Tapi, ada hal yang cukup menantang dari rekrutmen pasif ini, lho. Ini akan terasa waktu HRD harus mulai buat bujuk kandidat agar mau ganti pekerjaannya. Kalau mau menerapkan strategi ini, kamu bisa approach kandidat lewat media sosial contoh Linkedin.
4. Meminta Referensi dari Karyawan
Selain rekrutmen pasif, kamu bisa minta referensi kandidat dari karyawan buat dapat referensi orang-orang yang sesuai menduduki posisi tertentu, lho. Referensi karyawan juga seringkali efektif untuk dapat kandidat yang baik. Karena kandidat tersebut biasanya sudah dapat penilaian dari karyawan.
Selain itu, kamu jadi lebih mudah buat memvalidasi informasi kandidat beri lewat karyawan. Sudah tentu, ini akan bantu kamu memastikan sang kandidat jujur akan pengalaman dan pencapaiannya. Jadi, integrasi dalam proses seleksi juga bakal terjaga.
5. Pakai Tools
Tools bisa memudahkan kamu menyaring CV, bakat, dan kepribadian kandidat. Contohnya seperti applicant tracking system atau alat asesmen buat meningkatkan efisiensi keseluruhan proses rekrutmen. Meliputi pengarsipan, penyaringan, penilaian lamaran, sampai mengecek kemampuan kognitif.
Sudah Tahu Gimana Strategi Rekrutmen yang Baik?
Human Resource Department (HRD) bertugas buat mendapatkan kandidat berkualitas dan profesional. Di mana proses rekrutmen dan seleksi jadi kunci buat memenuhi tugas tersebut. Maka dari itu, strategi yang efektif sangat penting biar kamu bisa menghemat waktu dan biaya.
Nah, kalau berniat buat terapin strategi di atas, termasuk pakai asesmen tools. Maka, kamu bisa coba Assessment tool Online dari Harrison Assessment buat menemukan kandidat terbaik. Lewat hasil analisis prediktif, perusahaan pasti bisa bertemu kandidat yang punya potensi buat berkembang. Yuk, coba sekarang!