Apa yang mesti kamu lakukan kalau ada konflik senioritas dan penyalahgunaan talenta di perusahaan? Pertama-tama, sebagai seorang HR (Human Resource), kamu harus bisa ngadepin masalah ini tanpa memicu masalah lain. Artinya, kamu gak boleh reaktif dan harus bijaksana.
Susah ‘kan? Beginilah serunya jadi seorang HR. Makanya, hadapi tantangannya dengan melakukan beberapa cara berikut ini.
Gimana Caranya Menyikapi Penyalahgunaan Talenta?
Siapa bilang jadi HR itu gampang? Buktinya, tiap ada masalah yang berhubungan sama pegawai di kantor, HR punya tanggung jawab besar untuk memproses, plus ngasih solusinya. Nah, kalau kamu lagi ngadepin masalah kayak gini juga, coba deh terapin cara-cara berikut ini.
1. Bangun Kultur Kerja yang Profesional
Gak bisa dimungkiri kalau ada gap antara karyawan senior, yang didominasi oleh boomer, dengan karyawan junior yang didominasi oleh milenial dan Gen Z. Nah, jarak usia antar sesama rekan kerja ini sering banget micu konflik dan penyalahgunaan bakat.
Ada aja kasus ketika karyawan senior berperilaku semena-mena dan sering menyuruh karyawan junior buat mengerjakan tugas di luar job desk mereka. Atau bisa juga sebaliknya, kurang bisa adaptasi dan mingle dengan kondisi di kantor.
Seorang HR perlu banget bisa nyiptain kultur kerja yang positif dan suportif di lingkungan kantor biar situasi kerja lebih kondusif untuk semua lapisan pegawai. Ajaklah seluruh karyawan untuk bekerja secara profesional sesuai dengan kapasitas masing-masing, dengan tetap menjaga etika satu sama lain.
2. Bikin Pelatihan (Training)
Coba juga bikin program pelatihan (training) seputar cara bikin batasan kerja (boundaries) untuk para karyawan. Dengan bikin program training semacam ini, kamu bisa menekan risiko penyalahgunaan talenta di perusahaan.
Harapannya, setelah program training berakhir sudah gak ada lagi perlakuan semena-mena dari karyawan senior ke karyawan yang lebih junior. Selain itu, masalah eksploitasi tenaga kerja seperti praktik kerja lembur bisa mendapatkan upah yang sesuai.
3. Dorong Karyawan buat Bikin Laporan
Kadang, ada beberapa tipe karyawan yang memilih diam saat menerima perlakuan semena-mena dari atasan dan sesama karyawan. Nah, tipe karyawan kayak gini cenderung untuk menghindari konflik.
Makanya, sebagai seorang HR yang profesional kamu harus bisa meyakinkan karyawan agar berani melapor. Coba bahas permasalahan ini sewaktu rapat internal berlangsung.
Dengan begitu, kamu bisa dapat sudut pandang baru untuk mengatasi masalah ini. Bahkan, kamu bisa ngasih dukungan penuh buat karyawan-karyawan bersangkutan.
4. Kasih Peringatan
Nah, kalau praktik penyalahgunaan talenta sudah cukup parah, pilihan apa yang mesti kamu putuskan? Sebagai HR, kamu punya hak buat menegur karyawan yang sering berperilaku semena-mena.
Kalau teguran yang kamu kasih gak mempan buat menghentikan perilaku buruk karyawan tersebut, maka kamu boleh ngasih peringatan atau sanksi. Cara ini cukup jitu untuk meminimalisir pelanggaran.
Penyebab Penyalahgunaan Talenta Karyawan, Apa Saja?
Praktik penyelewengan adalah hal yang lumrah terjadi di suatu perusahaan. Beberapa penyebab utamanya bisa karena minimnya pengawasan dari atasan dan budaya senioritas yang terlanjur mengakar.
Makanya, coba deh latih kepekaan kamu sebagai seorang HR agar bisa mendeteksi praktik-praktik penyalahgunaan talenta di kantor. Nah, cara ini bisa menjadi upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyelewengan sumber daya manusia di perusahaan.
Atasi Penyalahgunaan Talenta Pakai Tool Assessment dari Harrison Assessment!
Ngurangin praktik penyalahgunaan talenta karyawan memang gak mudah, tapi selalu ada solusi buat mengatasinya. Coba lakuin pendekatan semenjak proses pencarian karyawan juga waktu evaluasi.
Salah satunya, kamu bisa coba nyari solusi dan tindakan preventif menggunakan assessment tool online yang lengkap dan akurat dari Harrison Assessments.
Alat ini bantuin HRD untuk menganalisis karakteristik karyawan atau tim di kantor. Nah, berdasarkan hasilnya, kamu bisa kelola talenta kantor dengan lebih terarah sehingga kinerja di kantor juga lebih optimal.